Selasa, 20 November 2012

Karya Ilmiah (Makalah) Tata Surya (IPA)




Makalah Tata Surya
Makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA

Guru Mata Pelajaran IPA :
Acep Setia Permana, S.Pd

Disusun oleh:
Tina Pebrianti




PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK 4 LPPM RI PADALARANG



KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Tata Surya”.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah diberikan. Makalah ini berisi tentang pembahasan Tata Surya.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran, masukan dan kritikan yang membangun guna melengkapi kekurangan makalah ini.
            Akhir kata penulis tunjukan kepada Allah jualah yang telah memberikan kemudahan pada pembuatan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua.






i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                                    i
DARTAR ISI                                                                                                                  ii
BAB 1 PENDAHULUAN
    1.1  Latar Belakang                                                                                                      1
    1.2  Pembatasan Masalah                                                                                             1
    1.3  Tujuan Penulisan Makalah                                                                                      1
    1.4  Sistematika Penulisan                                                                                             1
BAB 2 KAJIAN TEORITIS
2.1 Anggota Tata Surya                                                                                               3 
2.2 Bumi Sebagai Planet                                                                                              6      
    2.3 Bulan Sebagai Satelit Bumi                                                                                     9  
    2.4 Penerbangan Angkasa Luar                                                                                   12
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
    3.1 Kesimpulann                                                                                                         14       
    3.2 Saran                                                                                                                    14
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                     15







ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Apakah sumber energi utama bagi kehidupan utama di Bumi? Ya, jawabannya adalah matahari. Matahari merupakan salah satu bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari adalah salah satu dari sekian banyak benda langit yang beredar di angkasa. Matahari dan semua benda langit yang mengitarinya menyusun sistem tata surya. Apakah yang dimaksud tata surya? Apa saja anggota tata surya? Apakah Bumi yang kita tempati ini termasuk dalam tata surya?
1.2  Pembatasan Masalah
            Dengan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penulis membatasi masalah yang akan dianalisa mengingat adanya keterbatasan waktu dalam proses penyusutan yaitu anggota tata surya, bumi sebagai planet dan bulan sebagai satelit bumi.
1.3  Tujuan Penulisan Makalah
            Berdasarkan dari pembatasan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah untuk:
1.      Mengetahui anggota Tata Surya
2.      Mengetahui Bumi sebagai Planet
3.      Mengetahui Bulan sebagai Satelit Bumi

1.4  Sistematika Penulisan
            Sebagai langkah akhir dalam penulisan makalah ini, maka klasifikasi sitematika penulisannya sebagai berikut:
1.      Bab 1: Pendahuluan yang berisikan latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penulisan makalah dan sistematika penulisan.
2.      Bab 2: Kajian teoritis yang berisikan anggota tata surya, bumi sebagai planet dan bulan sebagai satelit bumi.
                                                            1
3.      Bab 3: Kesimpulan dan saran yang berisikan kesimpulan penulisan makalah dan saran untuk penulis makalah.



















2

BAB 2
KAJIAN TEORITIS
2.1 Anggota Tata Surya
            Bumi tempat kita berpijak ternyata hanya bagian kecil dari alam semesta yang sangat luas. Bumi merupakan bagian dari tata surya. Sementara itu, tata surya kita adalah bagian dari galaksi, yaitu Galaksi Bimasakti. Galaksi adalah sekumpulan bintang-bintang, gas dan debu raksasa yang saling mengikat karena adanya gravitasi. Beberapa macam galaksi antara lain Bimasakti, Andromeda, Magellan dan Galaksi NGC 4565.
            Tata surya merupakan sekumpulan benda-benda angkasa yang mengelilingi Matahari. Matahari dijadikan sebagai pusat tata surya dan semua planet, termasuk Bumi, bergerak mengelilingi Matahari. Teori yang menyatakan bahwa matahari sebagai pusat tata surya dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus dari Polandia, dengan teori Heliosentris. Teori ini mematahkan teori Geosentris, yang dikemukakan oleh Claudius Ptolemaeus, yang menyatakan bahwa Bumi sebagai pusat tata surya.
1.      Planet
            Planet adalah benda langit yang memantulkan cahaya dari sinar matahari. Sejak tahun 1930 sampai 2006 jumlah planet penyusun tata surya ada sembilan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Namun, berdasarkan Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU) ke-26 di Praha, Ceko, telah diputuskan bahwa sejak 24 Agustus 2006, Pluto tidak termasuk planet dan dikeluarkan dari daftar planet-planet di tata surya kita. Jadi, ada delapan planet dalam sistem tata surya kita, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
            Tidak seperti Matahari atau bintang, planet tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet dapat terlihat karena memantulkan cahaya yang mengenai permukaanya. Cahaya tersebut adalah cahaya matahari. Bagian permukaan planet yang memperoleh sinar matahari akan mengalami siang hari, sedangkan bagian lain yang tidak memperoleh sinar matahari mengalami malam hari.
                                                                        3
            Dalam peredarannya mengelilingi Matahari, planet dapat menempuh lintasan tertentu yang disebut orbit. Planet tetap berada pada orbitnya karena adanya gaya tarik matahari yang menyebabkan planet beredar mengelilingi Matahari. Orbit planet berbentuk elips. Oleh karena itu, posisi planet kadang dekat dan kadang jauh dari Matahari. Titik terdekat planet terhadap Matahari disebut Perihelium, sedangkan titik terjauhnya disebut Apelium. Bidang edar planet-planet mengelilingi Matahari disebut Bidang Edar, khusus untuk bidang edar Bumi disebut bidang Ekliptika.
            Peredaran planet terhadap Matahari disebut Revolusi. Sementara itu, waktu yang diperlukan planet untuk sekali berevolusi disebut Kala Repolusi atau Periode Revolusi. Khusus untuk Bumi memiliki Kala Revolusi selama satu tahun atau 365,25 hari. Selain revolusi, planet juga berotasi. Waktu yang diperlukan untuk satu kali rotasi dinamakan Kala Rotasi atau Periode Rotasi.
2.      Komet
            Komet disebut juga bintang berekor. Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari Bumi.
            Komet terdiri atas bagian-bagian berikut ini:
a.       Inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas.
b.      Koma, yaitu daerah kabut disekeliling inti. Koma berupa bahan-bahan es yang berubah menjadi gas akibat proses penguapan yang membentuk semacam atmosfer.
c.       Ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi (1 SA= jarak antara Bumi dan Matahari). Arah ekor komet selalu menjauhi Matahari.


                                                                        4
3.      Meteoroid, Meteor dan Meteorit
            Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsure besi dan nikel. Batuan-batuan ini masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan atmosfer bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuan-batuan itu sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai ke permukaan bumi disebut Meteor. Sementara itu, batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut Meteorit. Salah satu Meteorit yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat menyebabkan terbentuknya kawah besar dengan diameter 1.250 m dan kedalaman 200 m. Kawah ini disebut Barringer Crater.
4.      Asteroid
            Asteroid adalah benda angkasa kecil yang mengelilingi Matahari tersusun atas logam dan batuan. Asteroid disebut juga Planetoid atau Planet Kerdil. Hampir semua asteroid memiliki orbit yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter (membentuk sabuk asteroid). Orbit asteroid ada yang berbentuk lingkaran dan ada yang lonjong. Arah revolusi asteroid sama dengan arah revolusi planet. Perbedaannya dengan planet adalah dalam hal ukurannya. Salah satu asteroid yaitu Cares, merupakan asteroid terbesar dengan diameter kira-kira 940 km. Asteroid Cares ditemukan oleh Giuseppe Piazzi pada 1 Januari 1801. Contoh lain adalah Pallas dan Vesta.
            Asteroid akan tampak menyerupai bintang bercahaya lemah, jika dilihat dari permukaan bumi. Ada kalanya asteroid tampak terang dan kadang pula tampak lemah, yang tergantung pada cahaya matahari yang dipantulkannya. Bentuk asteroid tidak teratur dan kandungannya terdiri atas silikat, besi dan magnesium.
5.      Satelit
            Satelit berasal dari bahasa Latin “Satelles”, yang artinya pengiring. Satelit adalah benda langit yang mengiringi suatu planet. Satelit tidak menghasilkan cahaya sendiri, namun memantulkan cahaya matahari yang jatuh dari permukaannya.

                                                                        5
Satelit mengalami tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi, berevolusi terhadap planet dan bersama-sama planetnya berevolusi terhadap matahari.
            Bidang ekor satelit mengelilingi planet hampir berimpit dengan bidang ekor planet dalam mengelilingi Matahari. Arah peredaran satelit sama dengan arah peredaran planetnya. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alami dan satelit buatan.
a.       Satelit Alami
      Satelit alami adalah satelit yang sudah ada dalam system tata surya dan bukan buatan manusia. Contohnya Bulan. Tidak semua planet-planet dalam tata surya memiliki satelit. Merkurius dan Venus adalah dua planet yang tidak memiliki satelit.
b.      Satelit Buatan
       Satelit buatan adalah satelit yang dibuat manusia. Satelit buatan merupakan wahana ruang angkasa yang dirancang untuk bergerak menempuh jalur yang sudah ditentukan, untuk mengumpulkan dan mengirimkan data atau informasi yang diperlukan. Satelit ini dibuat untuk beberapa tujuan sebagai berikut:
1)      Mendapatkan informasi keadaan cuaca
2)      Merelai siaran radio dan televise
3)      Sistem navigasi dan pembuatan peta
4)      Penyelidikan ilmiah
2.2 Bumi Sebagai Planet
            Bumi adalah planet ketiga penyusun tata surya dilihat dari jaraknya terhadap Matahari. Hingga saat ini, Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat kehidupan di dalamnya.
1.      Bentuk dan Ukuran Bumi
            Bentuk bumi adalah bulat pepat di kedua kutubnya dan menggelembung di khatulistiwa. Berikut ini beberapa bukti Bumi berbentuk bulat pepat.


                                                            6
a.       Bagian atas kapal laut terlihat lebih dahulu ketika sebuah kapal datang. Sebaliknya, bagian kapal badan terlihat lenyap lebih dulu ketika berlayar menuju lautan.
b.      Perjalanan ke satu arah, akan kembali ke tempat semula.
c.       Terbit dan terbenamnya Matahari.
d.      Adanya pelangi.
2.      Rotasi dan Revolusi Bumi
                  Dalam peredarannya, Bumi melakukan dua macam gerak, yaitu rotasi dan revolusi. Perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi sama dengan arah revolusi bumi dalam mengelilingi Matahari, yaitu dari Barat ke Timur.
a.       Adanya Gerak Semu Harian Matahari
            Oleh karena Bumi berotasi dari Barat ke Timur, maka Matahari seolah-olah bergerak dari Timur ke Barat, walaupun sebenarnya tidak bergerak. Inilah yang dinamakan gerak semu harian matahari. Dinamakan gerak semu harian karena sesungguhnya Matahari adalah diam, justru Bumi yang bergerak dari Barat ke Timur.
b.      Adanya Perbedaan Waktu dari Tempat-Tempat yang Berbeda Derajat Bujurnya
            Seluruh daerah dipermukaan Bumi dibagi menurut garis lintang dan garis bujurnya. Pada garis bujur yang sama, suatu tempat memiliki waktu yang sama. Tetapi, tempat dengan garis bujur yang berbeda berarti memiliki waktu yang berbeda pula. Setiap perbedaan  perbedaan waktunya adalah 1 jam.
c.       Adanya Pergantian Siang dan Malam
            Rotasi bumi menyebabkan permukaan yang menghadap dan membelakangi Matahari berganti secara bergiliran. Permukaan yang sedang menghadap Matahari sedang mengalami siang hari, sedangkan permukaan yang sedang membelakangi Matahari sedang mengalami malam hari.




                                                            7
d.      Penggembungan di Khatulistiwa dan Pemepatan di Kedua Kutubnya
            Rotasi bumi menyebabkan bagian bumi yang ada di kutub hampir tidak bergerak, sedangkan yang berada di khatulistiwa berputar lebih cepat. Bagian permukaan bumi yang berada disekitar khatulistiwa merasakan sedikit terlempar keluar sehingga bagian itu sedikit menjauh dari pusat bumi.
            Selain berotasi, Bumi juga melakukan revolusi, yaitu peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Untuk melakukan satu kali revolusi Bumi memerlukan waktu 365,25 hari yang disebut satu tahun surya. Revolusi bumi menyebabkan peristiwa yang berulang setiap tahunnya.

a.       Terjadinya Pergantian Musim
      Adanya kemiringan sumbu bumi  mengakibatkan kecondongan arah sumbu bumi berubah-ubah, sehingga mengakibatkan juga terjadinya pergantian musim. Garis  lintang utara disebut garis balik utara karena setelah tiba digaris ini Matahari terlihat balik ke Selatan. Belahan bumi utara dan selatan  mengalami empat musim, yaitu musim semi (spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim dingin (winter).
b.      Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
      Rasi bintang merupakan susunan bintang-bintang yang membentuk pola-pola tertentu ketika diamati dari bumi. Ketika posisi bumi berada di sebelah Timur Matahari, pengamat hanya melihat rasi bintang yang terletak di sebelah Timur Matahari. Ketika posisi bumi berada di sebelah utara Matahari, pengamat hanya bisa melihat rasi bintang yang terletak di sebelah Utara Matahari. Dengan adanya revolusi bumi maka kenampakan rasi bintang yang dilihat oleh pengamat dari Bumi juga selalu berubah.
3.      Kalender Masehi
            Perhitungan kalender Masehi berdasarkan pada revolusi bumi. Revolusi bumi memerlukan waktu 365,25 hari, padahal jumlah hari selama setahun adalah bilangan bulat. Selanjutnya, Julius Caesar mengemukakan untuk menampung kelebihan 0,25 hari pada tiap tahunnya, maka lamanya satu tahun diperpanjang satu hari menjadi 366 hari setiap empat tahun sekali.
                                                            8
Tahun yang memiliki 366 hari ini disebut Tahun Kabisat. Kelebihan satu hari tersebut ditambahkan pada bulan Februari. Jadi, setiap 4 tahun sekali bulan Februari memiliki hari sebanyak 29. Yang termasuk tahun kabisat adalah 1992, 1996, 2000, 2004, dst.
            Perhitungan Julius Caesar kelebihan 12 menit per tahunnya atau 48 menit tiap empat tahunnya. Selanjutnya, sistem penanggalan Julius Caesar disempurnakan oleh kalender Gregorian, yang dikemukakan oleh Gregorius XIII. Gregorius mengemukakan bahwa tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi empat dan hanya tahun abad yang angkanya habis dibagi 400.
2.3 Bulan Sebagai Satelit Bumi
            Bulan merupakan satelit alami yang dimiliki Bumi. Walaupun Bulan tampak terang di malam hari, namun Bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi hanya memantulkan cahaya dari sinar matahari.
            Bulan memiliki gaya gravitasi yang lemah, hanya seperenam gravitasi bumi. Oleh karena itu, Bulan tidak dapat mengikat atmosfer. Tidak adanya atmosfer di Bulan menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa berikut ini:
1.      Langit bulan hitam kelam.
2.      Bunyi tidak merambat, karena tidak adanya medium perambat bunyi, misalnya udara.
3.      Di Bulan tidak ada kehidupan, karena tidak adanya air.
4.      Terdapat banyak kawah, karena tidak adanya penahan benda-benda yang jatuh mengenainya.
5.      Perbedaan suhu yang sangat mencolok antara siang dan malam.
1. Gerak Bulan
            Dalam peredarannya Bulan melakukan tiga macam gerakan, yaitu rotasi pada porosnya, revolusi terhadap Bumi, dan bersama-sama Bumi berevolusi pada Matahari.

                                                                        9
Kala revolusi Bulan terhadap Bumi sama dengan kala rotasinya, sehingga sisi Bulan yang menghadap Bumi selalu sama atau hanya satu sisi, sedangkan sisi lainya tidak pernah menghadap Bumi.
            Bulan memiliki periode sideris dan periode sinodis. Periode sideris yaitu waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi  (1 putaran) dengan mengacu pada suatu bintang tertentu selain Matahari. Satu bulan sideris kira-kira 27 hari.
            Periode sinodis adalah waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi dengan mengacu pada Matahari. Satu bulan sinodis kira-kira 29,5 hari.
2. Fase Bulan
            Fase Bulan adalah perubahan bentuk bulan dilihat dari Bumi. Fase bulan tergantung pada kedudukan Bulan terhadap Matahari jika dilihat dari Bumi. Fase bulan akan berulang setiap 29 hari (bulan sinodis/Komariyah).
Berikut ini keterangan mengenai fase bulan:
a.       Kedudukan 1: Pada kedudukan ini Matahari, Bulan, dan Bumi terletak pada satu garis lurus. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak terlihat dari Bumi. Pada kedudukan ini disebut Bulan Baru (bulan muda).
b.      Kedudukan 2: Pada kedudukan ini, separuh bagian Bulan yang terkena sinar Matahari hanya seperempat, sehingga yang terlihat dari Bumi juga seperempat. Akibatnya, kita bisa melihat Bulan Sabit.
c.       Kedudukan 3: Pada kedudukan ini, bagian Bulan yang terkena sinar Matahari kira-kira separuhnya, sehingga yang terlihat dari Bumi juga separuhnya. Akibatnya, kita bisa melihat setengah bulatan yang disebut Bulan Separuh (kuartir pertama).
d.      Kedudukan 4: Pada kedudukan ini, bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tigaperempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tigaperempat bagian Bulan. Akibatnya, kita bisa melihat Bulan Cembung.
e.       Kedudukan 5: Pada kedudukan ini, bagian Bulan yang terkena sinar Matahari semuanya, begitu juga yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita bisa melihat Bulan Purnama.
                                                            10
3. Gerhana
            Gerhana adalah proses tertutupnya Bulan atau Matahari secara tiba-tiba. Terjadinya gerhana disebabkan bayangan yang dibentuk oleh Bumi atau Bulan terletak pada satu baris. Bayangan yang terbentuk ketika terjadi gerhana ada dua jenis, yaitu bayangan gelap (umbra) dan bayangan kabur atau bayangan sebagian (penumbra).
a.       Gerhana Bulan
            Gerhana Bulan terjadi bila Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus. Akibatnya, Bulan tidak menerima cahaya dari Matahari, sehingga Bulan tidak terlihat oleh pengamat dari Bumi. Pada waktu seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah Umbra (bayangan inti) Bumi, maka terjadi gerhana bulan total. Sementara, apabila Bulan memasuki daerah Penumbra maka terjadi gerhana parsial (gerhana sebagian). Proses Bulan berada dalam Penumbra (daerah bayangan kabur) bisa mencapai 6 jam, sedangkan proses Bulan berada dalam Umbra (bayangan inti) hanya sekitar 40 menit.
b.      Gerhana Matahari
            Gerhana Matahari terjadi bila posisi Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus. Akibatnya, bayangan Bulan menutupi sebagian permukaan Bumi. Suatu daerah di permukaan Bumi yang masuk daerah Umbra berarti seluruh cahaya Matahari terhalang Bulan, sehingga mengalami gerhana matahari total. Gerhana matahari total terjadi selama beberapa menit. Sementara itu, daerah yang tertutup Penumbra mengalami gerhana matahari sebagian (parsial).
4. Pasang Surut Air Laut
            Pasang surut air laut merupakan peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut karena posisi Bulan terhadap Bumi. Pasang terjadi ketika permukaan air laut naik, sedangkan surut terjadi ketika permukaan air turun. Pasang surut air laut terjadi dua kali dalam sehari.
            Pasang surut terjadi karena adanya pengaruh gravitasi bulan dan gravitasi matahari terhadap Bumi.
                                                                        11
            Oleh karena jarak Bulan yang lebih dekat dengan Bumi, maka pengaruh gaya gravitasi Bulan lebih besar daripada gaya gravitasi matahari.
            Pasang surut air laut terjadi saat bulan baru dan bulan purnama. Ada dua macam pasang air laut:
a.       Pasang Purnama
Pasang purnama terjadi pada saat gravitasi bulan dan matahari pada satu garis lurus. Ketika gravitasi bulan dan matahari menarik bumi satu arah akan saling menguatkan sehingga terjadi pasang terbesar.
b.      Pasang Perbani
Pasang perbani adalah pasang terendah yang terjadi pada saat Bulan dan Matahari saling tegak lurus ().
            Pasang surut air laut dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, seperti untuk pengairan sawah (sawah pasang surut), pembangkit listrik tenaga pasang surut, memudahkan kapal berlayar dan berlabuh, serta pembuatan garam oleh nelayan.
2.4 Penerbangan Angkasa Luar
            Angkasa luar (antariksa) merupakan tempat-tempat dimana sudah tidak ada gaya tarik bumi (gravitasi bumi sama dengan nol). Cara paling sederhana untuk melakukan penelitian mengenai benda-benda langit adalah menggunakan teleskop. Tetapi, seiring perkembangan teknologi telah banyak dilakukan penerbangan ke angkasa luar, baik menggunakan roket ataupun pesawat ulang-alik.
1. Roket
            Roket adalah salah satu pembawa satelit ke luar angkasa. Roket hanya digunakan untuk satu kali peluncuran. Peluncuran roket menggunakan bahan bakar propelan cair atau padat, yang dapat menghasilkan gaya dorong ke belakang pada roket untuk menjauh dari bumi dan menuju luar angkasa.


                                                                        12
2. Pesawat Antariksa Tak Berawak
            Pesawat antariksa merupakan satelit buatan. Jadi, satelit buatan adalah pesawat antariksa tak berawak buatan manusia yang diluncurkan pada suatu ketinggian tertentu untuk mengorbit mengitari sebuah planet dan mengemban misi tertentu. Pesawat antariksa tak berawak pertama yang diluncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957 adalah Sputnik I milik Uni Soviet.
3. Pesawat Antariksa Berawak
            Beberapa penjelajahan luar angkasa dilakukan dengan menggunakan pesawat antariksa yang disertai awak. Manusia pertama yang melakukan penerbangan ke angkasa luar adalah Yuri A. Gagarin dari Uni Soviet, yang berhasil mengorbit Bumi pada 12 April 1961 dengan pesawat Vostok I. Dua tahun kemudian, pesawat Apollo XI milik Amerika Serikat yang membawa tiga awak, yaitu Neil Amstrong, Edwin Aldrin,dan Michael Collins, berhasil mendarat di Bulan untuk pertama kalinya.












                                                                        13
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
                Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
3.2 Saran
                Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.













                                                                        14
DAFTAR PUSTAKA
Anny Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII BSE. Jakarta: Pusat Perbukuan 
                  Depdiknas.
Brewer, Sarah. 2005. Buku Saku Fakta Tubuh, terjemahan Tri Heru Wijarto. Jakarta: Erlangga.
Bridgman, Roger. 2000. Jendela IPTEK Elektronika, terjemahan Pusat Penerjemahan FSUI. Jakarta:                     PT Balai Pustaka.
Campbell, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2004. Biologi Jilid 1, 2, 3, terjemahan Wasmen 
                  Manalu. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 
                 Jakarta: Depdiknas
Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X. Bandung: PT. Rosdakarya.
Barata, Bima. 2002. Fisika Untuk SMA. Jakarta: Sagufindo Kinarya.
Saukah, Ali, dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press.
Widyartono, Didin. 2008. Kaidah-Kaidah Menulis. Malang: Indus Nesus Private.

5 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai 'tata surya', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5173/1/Jurnal%20Skripsi.pdf
    trimakasih

    BalasHapus
  2. mksh makalahnya, sangat membantu.. jgn lupa mampir di blog ane ya www.anharalfian.blogspot.com

    BalasHapus
  3. Terima kasih sangat membantu ...jadi semakin paham ..

    BalasHapus